Mahasiswa Indonesia Pertama yang belajar keluar negeri berasal dari MALUKU
17.16
Siapa orang Indonesia pertama yang belajar ke luar negeri?
Para Perintis Student Indonesia
Sejauh yang termaktub dalam dokumen sejarah, Jawabannya adalah empat
pemuda Ambon: Andrea de Castro putra
raja Soya, Marcus de Roy putra raja Kielang, Laurens de Vretis dari Hative, dan Laurens Queljo dari
Halong. Mereka pada Oktober 1620 meninggalkan tanah kelahiran menuju
Negeri Belanda.
Cees van Dijk dalam buku Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri
Belanda, 1600-1950, menulis: empat pemuda itu dipilih oleh Letnan
Gubernur Ambon, Herman van Speult, untuk belajar teologi. Mereka
disiapkan menjadi pendeta Kristen yang rencananya memberi pelayanan di
Hindia.
Tiba di Belanda pada 1621, Marcus de Roy dan kawankawan diterima
Pangeran Maurits. Mereka lalu beroleh kesempatan mengunjungi kotakota
penting di negeri itu. Dengan biaya dari VOC mereka ditempatkan di rumah
Pendeta Petrus Wassenburgius di Amersfoort untuk belajar agama Kristen
dan Bahasa Latin. Dari sana, pemuda-pemuda pilihan itu dipindahkan ke
Leiden, yang saat itu memiliki seminari baru.
Namun van Dijk tak yakin apakah mereka akhirnya benar benar belajar di
sana. Sebab sebuah dokumen sahih tak menerakan nama mereka dalam daftar
siswa seminari itu.
Pemuda Ambon yang dilayarkan ke Belanda biasanya dididik untuk menjadi misionaris Kristen.Pada 1630, tiga dari empat pemuda itu: Marcus de Roy, Andrea de Castro,
dan Laurens de Fretis, kembali ke Ambon (Laurens Queljo meninggal di
Belanda). Namun mereka tak menunjukkan minat terhadap agama Kristen.
Alih-alih jadi pendeta, Marcus de Roy dan kawan-kawan malah diangkat
menjadi kadet laut.
Jauh hari kemudian, tepatnya pada 1898, seorang pemuda Jawa secara sadar
melanjutkan studinya ke Belanda. Ia adalah RM Panji Sosrokartono, putra
Bupati Jepara RM Adipati Aryo Sosroningrat, yang juga kakak kandung RA
Kartini.
Sumber : Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda, 1600-1950
http://catatanpolitikindonesia.blogspot.com/2011/07/mahasiswa-indonesia-pertama-di-luar.html
0 komentar