Legenda didasarkan penuturan masyarakat di negeri
Kairatu,Hatusua, Iohia Tala, dan kaibobu maupun Hunitetu bahwa leluhur mereka
adalah orang-orang yang berasal dari NUNUSAKU dan ketika leluhur mereka keluar meninggalkan
NUNUSAKU mereka keluar menuju gunung yang bernama Tansaleku atau Gunung Halia.
Mereka mendiami tempat ini tidak terlalu lama, kemudian
berpindah ke gunung POPOTA (Loleba Laki-laki atau popote adalah sejenis bamboo
yang digunakan untuk cucu atap yang
kemudian dijadikan atap rumah dan dari tempat ini mereka menuju air ALATUA atau
tempat yang disebut Kalang latu (Kalang=Damar,dan Latu=Raja) dan kalang latu
artinya terang raja lokasi ini kemudian dijadikan sebagai lokasi kediaman dari
leluhur orang kairatu tempat ini sangat di keramatkan karena dianggap oleh
orang Kairatu memiliki kesakralan
Cara mereka dating ketempat ini melalui proses jalan kaki, karena
leluhur orang kairatu hidup mereka berpindah-pindah tempat tinggal (nomaden).
Mereka terdiri dari satu marga yakni marga Ruspanah atau bunga kayu pana
sejenis bunga dari pohon langsat hutan yang bunganya berwarna merah. Mata rumah
ini memiliki 4 (empat) anak laki-laki
yang bernama Baralatu, Senenusa(lihat pulau), Ririmori(Tiang Pamali),
dan Souputi. Anak tertua merupakan pewaris matarumah.
ASAL USUL
KESUKUBANGSAAN
Berdasrakan
pengakuan dari masyarakat dan penuturan
Raja Negeri Kairatu bahwa asal usul dari leluhur mereka yaitu Nunusaku. Orang Kairatu termasuk dalam
rumpun suku bangsa Alune.
NAMA NEGERI
KAIRATU
Negeri kairatu terdiri dari 2(dua)
suku kata yakni Kaiyang artinya
dengan dan Ratuyang artinya Raja.Jadi
Kairatu artinya “Dengan Raja”.Maknanya ketika masyrakat mendiami Negeri Kairatu
berarti sudah dengan Rajanya.
Negeri Kairatu terbentuk melalui
suatu proses sejarah yang cukup panjang menurut penuturan Raja Negeri Kairatu,
setelah leluhur mereka keluar meninggalkan Nunusaku
, mereka menjalani hidup berpindah-pindah, dan Negeri Kairatu yang mereka
temapt sekarang merupakan negeri yang ke 15 Lokasi pemukiman tersebut antar
lain : 1). Negeri pertama yang didiami oleh leluhur orang Kairatu yaitu bernama
Alatua(terang Raja) . dikatakan
terang Raja Karena mereka waktu memebakar penerang (obor) yang terbuat dari
getah pohon Damar. Obor atau lampu ini ketika dibakar memberikan cahaya yang
sangat terang, sehingga dinamakan terang raja; 2). Negeri kedua yang mereka
diami yaitu bernama
Alatua tidak lama kemudian berpindah ke Negeri yang kedua bernama “lolam lasaului” yang artinya bunuh orang
itu dan ambil kepalanya; 3). Setelah itu
mereka berpindah ke lokasi permukiman yang ketiga bernama “Tenin Sanute’’ artinya angin bambu.
Makna dari tenin sanute yaitu, berdiri ditempat yang tinggi biar angin atau
tidak ada angin, maka bamboo tetap bergoyang; 4). Mereka mendiami tempat ini
juga tidak lama, kemudian berpindah lagi ke lokasi pemukiman yang berikut dan
dinamakan “oba Matai” artinya mata tempurung. Dinamakan mata tempura
yaitu, ketika membelah buah kelapa akan kelihatan lobang; 5). Setelah itu mereka
juga berpindah tempat tinggal yang kelima yaitu, “ Wai Batu” artinya air batu, atau air yang keluar dari batu.
Tempat ini juga oleh orang kairatu sering dinamakan “Kai Batu”.; 6). Permukiman dari leluhur orang Kairatu di Wai Batu
juga tidak lama, kemudian mereka berpndah ke lokasi pemukiman yang keenam
bernama “Wampate Bubui” yang artinya
ujung pohon Bacan. Jenis buah yang manis apabila sudah matang. Apabila buah
bacan ini belum matang, maka terdapat banyak getahnya. Kalau dimakan maka mulut
tampak hangus ibarat terbakar api; 7). Tempat bermukim ini juga tidak lama
didiami oleh leluhur orang Kairatu, kemudian mereka berpindah ke lokasi
bermukin yang ketujuh yang dinamakan “Ilewa” atatu
“Kakoya”.; 8). Setelah itu juga mereka berpindah untuk menempati lokasi
bermukim yang kedelapan yaitu “Rumaela
Bubui” atau ujung Rumah Besar.; 9).
Setelah itu berpindah juga kelokasi permukiman yang kesembilan yang dinamakan “Kepala Laroti” artinya panggil dan jaga; 10). Tempat kediaman
berikutnya atau tempat kesepuluh yaitu, “Air
Tala” (tala artinya tendang atau
sepak) ; 11). Tempat kediaman berikutnya atau tempat kediaman kesebalas yaitu
dinamakan “Kaimama Bubui” artinya ujung pohin
samama. Lokasi ini dikenal sebagai lokasi terakhir yang dijadikan tempat
kediaman leluhur Orang Kairatu yang saat ini berada digunung. Lokasi ini
diketahui berada diatas Kepala Air Tuba; 12) setelah itu leluhur orang Kairatu
mulai berpindah kea rah pesisir pantai , tetapi lokasi berikutnya yang dipilih
masih berada dalam kawasan hutan yang dinamakan “Sihumana Manupokur”. Arti Sihumana yaitu merapat atau mendekat dan
arti Manupokur yaitu burung kuning; 13). Proses perpinadahan lokasi pemukiman
masih berlanjut. Pada lokasi bermukim yang ketiga belas, leluhur orang Kairatu
mendiami tempat yang bernam “Hambaruk” atau kampong baru. Tempat ini juga seringkali
disebut “Hena Beruk”. Lokasi bermukim
yang terletak disekitar pesisr pantai
sebagai lokasi yang keempatbelas dinamakan “Kairatu” yang artinya Dengan
Raja; 14) lokasi keempat belas yaitu Kairatu. Lokasi permukiman ini pernah
dilanda banjir pada tahun 1939. Setelah peristiwa banjir tersebut, maka
perintah Raja Kairatu pada saat itu agar
masayrakat Kairatu semuanya harus mundur kebelakang atau “Solomuri”. Nama Negei tetap dipertahankan yaitu Kairatu peristiwa
ini terjadi ketika saat itu Belanda sudah menguasai Wilayah ini, sehingga Raja
ditunjuk oleh Belanda dengan gelar Soulatu
yang artinya bicara tas nama Raja. Raja yang lamaketika berda diNegeri empat
belas tidak dapat berbahasa Melayu sehingga oleh Belanda ditunjuk menggantikan
posisi Raja.Orang yang menggantikan Rja tersebut diberi gelar Soulatu; 15).
Negeri terkahir tetpa memiliki nama Kairatu, namun kedudukannya lebih 200m
kearah barat dari Negeri yang lama.
Perlu
dikemukakan juga bahwa, pada lokasi kediaman mereka yang ke 12 (dua belas) di Sihumane Manupokur. Mata Rumah dimaksud
adalah mereka yang berasal dari fam atau marga
Taniwel,Rumahlatu,Akollo,Rumaela, dan Leirisal, maupun lainnya.
STRUKTUR MASYRAKAT NEGERI
KAIRATU
Struktur masyrakat Negeri Kairatu terdiri dari marga asli yaitu
Ruspanah (marga-marga lainnya yaitu
Taniwel,Rumahlatu,Akollo,Rumaela, dan Leirisal) baru bergabung ketika leluhur
orang kairatu menempati lokasi Pemukiman yang ke 12. Pemimpin di Negeri Kairatu
atau Hena Upui (negeri tuan)atau juag tuan negeri adalh mereka yang berasal
dari mata rumah Ririmori.
Status atau
kedudukan, peran, dan fungsi marga dalam masyarakat telah mengalami perubahan
cukup mendasar ketika pemberlakuan UU No 5 tahun 1979 tentang Sitem Pemerintahan
Desa sehingga lembaga sendiri tidak berfungsi sama sekali. Kecuali lembaga mata
rumah yang merupakan mata rumah perintah masih bertahan dan setelah itu juga
dalah lembaga Soa. Status atau kedudukan lembaga Soa, peran, dan fungsinya dan
masih dalam proses pemerintahan dan ini ketika pemrintah memberlakukan UU No 32
Tahun 2004, dan Perda No 14 ini masih tetap terpekihara secara baik.
KEDUDUKAN KAIRATU DALAM
LEMBAGA SANIRI TALA BATAI
Status atau
kedudukan,peran, dan fungsi dalam lembaga saniri Tala Bataiberdasarkan
penuturan dari Raja Negeri Kairatu memiliki kaitan dengan pelaksanaan Saniri terkahir ketika leluhur mereka
masih mendiami Nunusaku.n terakhir dari Saniri terakhir tersebut dinamakan “Saniri Larue La Batai”.Pertemuan
terakhir dari Saniri Larue La Batai
ketika masih berda di Nunusaku yaitu
mereka duduk diatas sebatang pohon kayu pal Hutan yang sudah ditebang.
Pohon kayu pala
hutan ini dijadikan sebagai tempat duduk atau kursi.Dalam pertemuan ini semua
orang diberikan kesempatan untuk terpencar untuk mencari tempat bermukim yang
baru.Mereka yang keluar pertama dalah
orang0orang yang turun melalui batang air Eti atau Heti. Heti artinya air
keluar pertama kali.Leluhur orang Kairatu kemudian keluar berikutnya.
Mengenai
pentepan tugas dan tanggung jawan untuk mengawasi wilayah petuanan Tala Batai,
maka Inama punya kebijaksanaan yang
mereka tetapkan di Amarole. Inama-Inama yang diangkat untuk menjaga petuanan
terdiri dari :
1.
Inama Salewei(ulu parang) dari Watui,
yaitu mata rumah Lesiela.dikenal juga sebagai Negeri adat Pertama.
2.
Inama Sailibubui (ujung parang) dari
Kairatu
3.
Inama Tunia Siwalete dari Hualoy
4.
Inama TahisanePoput Samale (jaga batas)
dari Kaibobu yaitu penjaga batas antara batang air Tala dan Batang Air Eti.
5.
Inama Tahisane Pesu Halue dari Elpaputih
untuk menjaga batas antara Tala dan Pata Lima di kali/Sungai Mala.
Genting Tanah Kota Nia merupakan tempat Saniri Inama
Tiga Batang Air (Tala,Eti,Sapalewa) melakukan musywarah untuk menyerang
kerajaan Huamual.
BATAS WILAYAH
KAIRATU
Batas
wilayah Negeri Kairatu di-sebelah Timur dengan Huku-Kepala Air Tala dengan
Watui kea rah Yerewai sampai Seruawan, batas ssebelah Barat dengan Sungai
Riuapa sampai dengan Telaga (Gaba) dan air Waimital air (air Udang), sebelah
Utara dengan Rumbatu, dan sebelah Selatan dengan Laut.
KONDISI FISIK DESA
Dilihat
dari letak geografis desa kairatu terletak pada posisi sebelah timur kabupaten
sweram bagian barat dan berada pada pusatn kecamatan kairatu, yang membawahi 12
(dua belas ) anak dusu antara lain :
NO
|
NAMA DUSUN
|
1
|
PAKARENA
|
2
|
KALAPA DUA
|
3
|
WAISELANG
|
4
|
SIOMPU
|
5
|
WAITASI
|
6
|
LEAMAHU
|
7
|
HATURAPA
|
8
|
TINANURUI
|
9
|
WAISARI
|
10
|
RIUWAPA
|
11
|
AIR BUAYA
|
12
|
TALAGA RATU
|
Luas Desa kairatu adalah 43,41 km2 secara administrative desa
kairatu memiliki batas batas wilayah sebagai berikut :
·
Sebelah Utara berbatasan dengan
Desa Hunitetu
·
Sebelah Selatan berbatasan
dengan laut
·
Sebelah timur berbatasan dengan
Desa Kamariang
·
Sebelah Barat berbatasan dengan
Desa waimital dan Waipirit
Ø Topografis
Desa
Kairatu merupakan sebuah desa yang terletak di pesisir pantai sampai dengan
daerah pegunungan sebagian desa kairatu ± 50% erupakan daerah daratan rendah ,
sementara 50% merupakan daerah
pegunungan , dan pada dataran rendah digunakan untuk pemukiman dan untuk lokasi
pertanian serta infrastruktur.
Sementara
pada dataran pegunungan seluruh lokasi diisi dengan perkebunaan yang di tanami
oleh cengkih,kelapa,coklat,pala dan buah buahan sebagai usaha masyarakat dalam
mengelolah potensi alam yang ada untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
Ø Hidrologi
Desa kairatu adalah sebuah desa yang di
aliri oleh banyak sungai. Ada sungai
yang besar dan pula sungai sungai kecil, dan dugunakan untuk kebutuhan sehari
hari seperti mandi ,cuci,minum dan juga untuk aliran pertanian diantaranya
perswahan.
Ø Keadaan Iklim
Temperatur rata-rata di kairatu
berdasarkan data badan pusat statistic tahun 2007 adalah 26,2°C, dimana
temperature maksimum rata-rata 31,0 C dana temperature minimum rata-rata 22,5°C. jumalh curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 631
mm, sedangkan jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi pada bulan Juni sebanyak
24 hari. Udara pada Desa Kairatu rata-rata 32°C
Ø Jaringan Transportasi,
Listrik dan Telekomunikasi
Untuk jaringan transportasi, listrik
dan komunikasi, Desa kairatu telah terpenuhi kebutuhannya dari ketiga jenis
sarana ini. Desa Kairatu desa kairatu memiliki 23trayek dari kairatu ke desa
desa lain di dalam desa kairatu dan 11 rtayek yang melayani rute kairatu piru
.jaringan listrik di kairatu tersedia dan melayani seluru kk di kairatu siang
maupun pada malam hari . jaringan
telekomunikasi tersedia dengan
pelayanan 2 [dua] provider yang
tersedia yaitu telkomsel dan indosat. Hal ini mengakibatkan kemampuan
masiarakat untuk mengakses fasilitas
transportasi dan komunikasi semakin
semakin tinnggi hal ini juga di dukung dengan letak lokasi desa yang
berada pada lokasi yang cukup strategis yaitu selain sebagai lokasi yang cukup strategis yaitu selain berada pada
simpul pergerakan barang dan jasa di pulau seram yaitu pada jalur trans seram
yang menghubungkan kabupaten seram bagian barat dengan Maluku tengah dan seram
bagian timur
Perekonomian Desa
Sector perekonomian yang
banyak berkembang di desa kairatu adalah pada bidang pertanian seperti
pengusahaan tanaman pada sawah,ubi kayu ,ubi jalar jagung dan kacang tanah
.
oleh : Alul Hehanussa